Sabtu, 21 Agustus 2010

Rumah Adat Kampung Naga


Kampung Naga
Lokasi: Kampung legok Dage, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya
Sekilas; Banyak versi beredar mengenai sejarah kampung Naga Karen tidak ada catatan resmi saat pemberontakan DI/TII pimpinan Kartosuwiryo, Dokumen2 kampung naga ikut musnah. Nama kampung naga diduga berasal dari kata Nagawi, kemudian lebih sering disebut dengan kampung Naga.
Pada massa kewalian Syarif Hidayatullah atau sunan gunung jati seorang muridnya yang bernama Singaparana ditugaskan untuk menyebarkan agama islam kesebelah Barat hingga Neglasari(kampung Naga), Awalnya penduduk dikampung ini beragama Hindu karena berasal dari Pajajaran. Setelah Singaparana datang akhinya mereka memeluk islam akhinya sembah dalem ini menjadi leluhur dan sosok yang dihormati oleh masyarakat kampung Naga.
Masyarakat kampung Naga sangat menghormati aturan dan adat yang berasal dari nenek moyang dan sangat mempercayai hal mistis.

Rumah Adat Kampung Ciptagelar


Kampung Ciptagelar

Lokasi : Kampung Suka Mulya,Desa Sinar Resmi,Kec.Cisolok,Kab.Suka Bumi
Batas Wilayah : Kampung ini terletak di Kawasan Hutan Konservasi Taman Nasional Gunung Halimun bagian selatan,di ketinggian 1.050 meter dpl .
Kampung Ciptagelar di kelilingi Gunung Surandil,Gunung Karancang, Dan Gunung Kendeng .
Sekilas : Kampung ini memiliki ciri khas dalam lokasi ,bentuk rumah dan tradisi serta merupakan tempat tinggal para sesepuh . Ciptagelar di pimpin oleh abah Anom yang menjadi sesepuh dalam usia sangat muda yakni 17 tahun. Dia merupakan struktur tertinggi dalam pemerintahan dan di bantu oleh Baris kolot (tertua) Cipta Gelar .
Tahun 1960 ,Ciptagelar mempunyai nama khusus yakni Perbu,Kemudian berganti menjadi kasepuhan atau kesatuan . Lalu tahun 2010 kampung yang awalnya bernama Ciptarasa ini berganti nama menjadi Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar,setelah Abah Anom mendapat wangsit untuk pindah ke desa Sirna Resmi .
Matapencaharian desa Ciptagelar rata-rata bertani,bercocok tanam padi,berternak,dan berkebun. Masyarakat kampung ini beragama Islam,tetapi unsur animise dan dinamisme masih kental,tradisi adat yang di lakukan setiap tahunnya yaitu Seren Taun,yang merupakan rasa syukur atas keberhasiulan panen setiap tahunnya

Rumah Adat Kampung Urug


Kampung Urug

Lokasi : Desa Kiara Pendak Kec.sukajaya ,Kab.Bogor .
Batas wilayah : Utara;Tajur , selatan ; Mandaya , Timur : pasirpeuteuy , Barat : Pasirmadang .
Dialiri sungai ciapus ,Cidurian,dan anak sungai Ciapus.
Jarak kampung Urug dari Bandung sekitar 165 km kearah barat dan jarak dari Cibinong sekitar 42 km . Kampung Urug dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat .
Sekilas : Menurut penuturan warga,Riwayat Kampung Urug merujuk pada kejayaan kerajaan Pajajaran pada abad ke 15 , ketua adat di kampung ini juga mengaku merupakan keturunan Prabu Siliwangi,menurut cerita yang ada di masyarakat,sejarah beberapa kampung adat lain seperti ciptagelar dan Baduy juga berkaitan dengan sejarah kerajaan pajajaran.>Nama urug sebenarnya berasal dari kata “Guru“.Menurut pikukuh adat kepercayaan kampung Urug sudah berdiri sejak 450 tahun lalu.
Kampung dengan luas 9 hektare ini dihuni oleh 692 KK atau sekitar 2.894 jiwa.sebanyak 85 persen masyarakat menggantungkan hidupnya pada petani dan sisanya sebagai pedagang dan buruh tani.
Di kampung ini di bangun Gedung Ageung yang merupakan pusat kewenangan kepemimpinan adat.Selain itu t, terdapat juga Gedong Alit dan Gedong Pangkaleran.
Tiga kepemimpinan yang mengendalikan keberadaan kampung ini antara lain Ki Koloyt okat atu disebut juga Kokolot Leubak,Kikolot amat atau disebut juga Kokolot Tengah,dan Kikolot Tengah bernama Rajaya.
Sedikitnya ada 7 kegiatan warisan leluhur yang masih dilaksanakan oleh warga Kampung Urug hingga kini,yaitu Sidekah Bumi ,Seren Taun,Rowahan,Muludan,Muharaman,iduladha,dan idulfitri.

Rumah Adat Kampung Mahmud


Kampung Mahmud

Lokasi : Rw 04 Desa mekarrahayu,kec.Margaasih Kab.Bandung .
Di Kampung Mahmud hanya terdapat 2 Rt yakni Rt 01 dan Rt 02
Batas Wilayah : Utara ; Sungai Citarum Baru,Timur ; Sungai Citarum Lama , Selatan ; Sungai Citarum Lama, barat ; Sungai Citarum Lama .
Sekilas :Pada awal abad ke 15 Eyang Dalem Abdul Manaf yang keturunan sungai mataram pergi ke mekah dan kembali dengan membawa segenggam tanah,Tanah itu kemudian diletakkan di rawa angker di pinggir Sungai Citarum ,yang kemudian berkembang menjadi kampung Mahmud . Warga kampung ini dilarang membuat sumur tembok dan kaca Karena tanahnya labil berasal dari rawa . Dia pun melarang memelihara ternak angsa dan kambing . atau memiliki bedug dan Gong untuk menghindarkan masyarakat dari penjajah.
Kampung ini tidak pernah terkena banjir meskipun sungai Citarum sering meluap mata pencaharian penduduk adalah bertani, memproduksi mebel,konveksi dll . Kesenian khas adalah Kasidah , upacaranya perkawinan,kehamilan,kematian,membangun rumah, dan memandikan keris . Masyarakat kampung Mahmud beragama Islam . dengan kepercayaan terhadap karuhun yang kental.

Rumah Adat Kampung Cigugur


Kampung Cigugur
Lokasi : Desa Cigugur Kab.Kuningan
Nama kampung ini erat kaitannya dengan aliran kepercayaan tertentu . Dan bercampur baurnya ajaran agama. Kampung ini pernah menjadi pusat kepercayaan madraisme sekitar 1921 . Ajaran ini di kembangkan madrais yang merupakan pangeran dari kerajaan kecil Gabang losari,Cirebon.Aliran kepercayaan yang di kembangkan dikenal dengan nama Agama Djawa Sunda (ADS).tahun 1964 aliran ini dilarang pemerintah .Pengikutnya dibawah pimpinan P.Tedjakusuma berbondng-bondong masuk katolik.,sebagian kecil masuk protestan.,putra Tejakusuma bernama P.Djatikusuma lalu mendirikan aliran paguyuban adat cara karuhun urang ( PACK ) . Pengikut Djatikusuma bertambah banyak,terutama bekas pengikut madrais yang menganut khatolik . Maret 1982 , Djatikusumah keluar dari kharolik dan diikuti pengikutnya.Agustus 1982, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat melarang aliran djatikusumah yang di anggap meneruskan aliran madraisme.
Masyarakat kampung ini amat kuat memegang tradisi karuhun ( leuhur ) , mereka menggelar sereh tahun setiap 22 Rayagung . yang merupakan bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada dewi sri ( dewi (padi) ,perayaan di gedung paseban yang menjadi cagar budaya digunakan pula untuk menyimpan benda bersejarah

Rumah Adat Kampung Kuta


Kampung Kuta
Lokasi: Desa karangpaninggal , Kec Tambah Sari, kab Ciamis
Batas Wilayah: Utara: Desa Cibodas, Selatan Sungai Cijulang, Timur Sungai Cijulang , Barat Dusun Margamulya, Jarak kampung Kuta dari Ciamis sekitar 34 kilometer kearah utara.
Sekilas: Kampung ini berada dilembah curam sedalam 75 M dikelilingi tebing dan perbukitan. Berdasar dongeng Buhun asal usul kampung kuta adalah Kuta Pandak yang batal menjadi ibu kota kerajaan Galuh, nama lain kampung ini adalah Kuta Jero.
Masyarakat kampung Kuta sangat patuh menjaga hutan keramat, jika ada warga yang meninggal dunia akan dimakamkan di Cibodas. Seluruh masyarakat kampung kuta beragama Islam. Masyarakat kuta sangat kuat kepercayaanya terhadap mahluk gaib dan tabet (tempat-tempat keramat). Beberapa tempat dikeramatkan yaitu Leuweung Geude, Gunung Wayang, Gunung Pandai Domas/Gunung Tahanan, Gunung Barang, Gunung Batu Goong, dan Ciasihan.Warga kampung juga mendasarkan beberapa kegiatan atau keperluan pada hari baik dan hari buruk dan memiliki beberapa aturan adat atau tabu untuk ditaati.

Rumah Adat Kampung Panjalu & Bumi Segandu Sayak Losarang



Kampung Panjalu
Lokasi : kec.Panjalu, Kab.Ciamis
Sekilas : Berdasarkan sejarah di daerah ini dulu pernah berdiri kerajaan besar bernama panjalu.kampung ini sangat terkenal dengan upacara adat nyangku yang digelar untuk mengingat jasa dan perjuangan para leluhur.yakni Prabu sanghiang Boros Ngora.Dia adalah salah seorang raja panjalu yang cukup terkenal.Sebelum menjadi raja dia sempat ke mekkah berguru mengenai ilmu-ilmu keislaman.
Konon disana dia berguru langsung dengan syaidina Ali sahabat Rosullah saw. Seusai berguru Prabu Boros Ngora diberi cendera mataberupa pedang dan air zam-zam. Hingga sekarang ucapan adat Nyangku ini masih dilakukan oleh masyarakat Panjalu. Yakni ritus membersihkan benda pusaka yang disimpan di Pasucian Bumi Alit.
Bumi Alit dulu hanya berupa bangunan kecil yang dibangun dari bamboo, kayu, ijuk. Pada 1955 diadakan pemugaran yang menjadikan bumi Alit berbeda dan kelihatan modern….

Kampung Bumi Segandu Sayak Losarang
Lokasi: Kampung segandu, Desa Krimun, Kecamatan Losarang , Kab Indramayu.
Sekilas: Nama komunitas masyarakat ini mengandung beberapa arti atau memiliki kandungan filosofis, yaitu bahwa setiap manusia berjalan dan berdiri diatas masing-masing untuk mencapai tujuan sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing : manusia memilih mana yang benar dan mana yang salah : manusia dilahirkan dari kandungan sang ibu (perempuan): setiap manusia dilahirkan dalam keadaan telanjang : kekuatan hidup:ibu ( perempuan) merupakan sumber hidup karnanya wajib menghormati kaum perempuan.
Komunitas ini meneladani kelima tokoh pandawa yang terdiri atas Yudistira, Bima, Arjuna, nakula dan Sadewa. Serta sang Semar yang dipandang seorang sangmaha guru yang sangat bijaksana. Ajaran dari kelompok Dayak Indramayu dinamakan dengan sebutan Sejarah Alam Ngaji Rasa.

Jumat, 20 Agustus 2010

Mari Kita Jelajahi Garut Sebagai Kota Wisata yang Indah



Selamat datang di Kota Garut, untuk mencapai tujuan Garut dari bandung sekitar 1,5 jam jarak 60 km dari Kota Bandung. Panorama alam yang teramat sangat indah di Garut bahkan pernah dijuluki Swiss Van Java oleh Charlie Chaplin pada dua kali kunjungannya ke Garut pada tahun 1927 dan 1933, membuktikan bahwa Garut memang teramat indah.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut telah menerbitkan buku panduan “Tourism Guide Book Of Garut Indonesia” yang memberikan informasi perihal obyek wisata di Kabupaten Garut, di antaranya sebagai berikut:

Cipanas
Sebuah obyek wisata yang sangat eksotik. Terletak di kaki Gunung Guntur dan dapatdicapai dalam waktu 3 jam dari Jakarta dan 1,5 jam dari Bandung.
Cipanas merupakan Obyek wisata utama di Garut, pemandian air panas belerang paling bening di Indonesia.terdapat berbagai fasilitas dengan aksebilitas yang sangat mudah.


Ngamplang
Sebuah obyek wisata peninggalan Belanda dengan nama “Sanatorium Ngamplang”, karena keindahannya, Ngamplang pernah dikunjungi oleh Charlie Chaplin, Ratu Belanda dan Perdana mentri Perancis.
Ngamplang terletak di dataran tinggi kota Garut, Anda dapat bermain Golf-9 Hole sambil menikmati keindahan Kota Garut dan Gunung Cikuray.

Situ & Candi Cangkuang
Berlokasi di Kecamatan Leles, 16 km dari Kota Garut dan 54 km dari Bandung. Candi Cangkuang merupakan peninggalan abad ke VII dan satu-satunya Candi Hindu yang terlengkap dan sudah direstorasi di Jawa Barat.
Terletak di tengah Situ Cangkuang bersebalahan dengan Kamping Pilo, sebuah perkampungan tradisional yang terdiri dari enam buah rumah dengan penduduk yang masih memegang teguh adat istiadat. Dengan menaiki rakit bambu Anda dapat menyebrangi Situ Cangkuang untuk mencapai lokasi Candi dan Kampung Pulo.

Situ Bagendit
Situ bagendit merupakan danau di Garut, terletak di kecamatan Banyuresmi, 13 km dari Kota Garut. Anda dapat mengelilingi Situ Bagendit yang terkenal dengan “Legenda Nyi Endit” ini dengan menggunakan rakit bambu, ketika ingin beristirahat terdapat kedai yang siap melayani anda. Pemerintah Kabupaten Garut telah memiliki agenda budaya dan pariwisata rutin yaitu Festival Bagendit.

Makam Godog
Makam Godog terletak di kaki Gunung Karacak, 8 km dari kota Garut. Merupakan tempat disemayamkannya Prabu Kiansantang putra Prabu Siliwangi yang masuk Islam pada tahun 1348. Prabu Kiansantang adalah penyebar agama Islam di tatar priangan dan merupakan kakek buyut dari raja-raja di Cirebon.

Makam Cimanuk
Terletak di desa Cimanuk, Kecamatan Wanaraja, 15 km dari Kota Garut, tempat disemayamkannya Pangeran papak. Pangeran Papak merupakan penyebar agama Islam dan merupakan pimpinan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Disini terdapat sumber mata air yang sangat besar dengan air yang sangat bening.

Kampung Dukuh
Terletak 8 im dari Kecamatan Cikelet dan 101 km dari kota Garut. Berdiri sekitar tahun 1700, terdiri dari 40 rumah adat sunda dengan tatanan masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat leluhur.

Dipimpin oleh seorang juru kunci, mereka melakukan kehidupan yang sederhana, kekerabatan yang kental dan kerifan terhadap alam sebagai norma kehidupan. Kegiatan ritual dilaksanakan setiap tanggal 12 Maulid yang diperingati sebagai tanggal berdirinya Kampung Dukuh.

Situs Kabuyutan Ciburuy
Terletak di Kampung Ciburuy, Desa Pamalayan, Kecamatan Cigedug, 17 km dari kota Garut. Situs Ciburuy merupakan situs purbakala tertua di Garut, disini ditemukan naskah kuno yang ditulis di Daun Lontar dan Daun Nipah, yang berisi tentang Pedoman Hidup Damai yang tersimpan di Bumi Padaleman.

Selain itu ditemukan juga berbagai senjata seperti Keris, Trisula, Tumbak, Kujang dan alat music Goong Renteng yang merupakan cikal bakal kesenian Degung dan tersimpan di Bale Patemon. Kegiatan ritual adalah Upacara Seba yang dilaksanakan setiap minggu ketiga bulan Muharam, malam kamis, pukul 19.30.

Gunung Geder
Gunung Geder dapat ditempuh perjalanan darat sekitar 3 jam dari Bandung atau Garut, memiliki pantai yang landai dengan pasir putih dan dapat dijadikan salah satu tempat yang cocok dalam menghabiskan liburan bersama keluarga.

Pantai Santolo
Terletak sekitar 88 km dari Kota garut, merupakan salah satu pantai paling popular di Garut. Selain bermain dipantai, anda dapat menyebrang menuju Pulau Santolo dan Curugan. Di Pulau tersebut anda akan dapat menjumpai pintu air peninggalan belanda.
Pantai berbentuk teluk dengan permukaan pantai selatan lebih tinggi dari permukaan pantai utara, sehingga air laut menjadi tidak bergerak, karenanya disebut dengan Cilaut Eureun (air laut berhenti/diam) dan hal ini menyebabkan terjadinya Curugan (air terjun). Terdapat pula fasilitas restoran dan penginapan serta tempat pelelangan ikan.

Rancabuaya
Terletak di Kecamatan Caringin, 102 km kea rah selatan Kota Garut. Di Rancabuaya terdapat pelabuhan nelayan tradisional lengkap dengan tempat pelelangan ikan. Bagi anda yang hobi memancing, pantai Rancabuaya menjanjikan tangkapan yang memuaskan.
Fasilitas penginapan, dan restoran sederhana, pantai yang tebing karangnya terdapat ribuan sarang burung wallet sungguh merupakan pemandangan yang sangat mempesona.

Cicolobak
Pantai Cicolobak berjarak sekitar 90 km dari Kota garut atau sekitar 3 jam perjalanan darat, salah satu pantai dimana dapat dipergunakan dengan aman untuk aktivitas renang, terdapat tingkatan-tingkatan air yang mengalir dari sungai yang masuk muaranya menyerupai tangga.

Pantai Sayang Heulang
Terletak bersebelahan langsung dengan Pantai Santolo dan hanya dipisahkan oleh sebuah sungai kecil yang menjadi fenomena alam yang unik, dimana air laut turun ke sungai air tawar. Anda dapat menikmati hamparan karang yang menjorok ke laut, dimana terdapat terumbu karang dangkal.

Karang Paranje
Terletak di Kecamatan Cibalong 86 km dari Kota Garut, sebuah karang tunggal yang menjulang dibibir pantai di muara sungai Ciceleng. Anda dapat memancing di bibir pantai atau hanya sekedar menikmati indahnya pantai selatan dari ketinggian karang.

Kawah Papandayan
Terletak di Kecamatan Cisurupan 29 km dari Garut, Gunung Papandayan memiliki ketinggian 2.638 dpl dan memiliki kaldera dengan tekstur yang menakjubkan dan terluas di Asia. Gunung Papandayan memiliki empat buah kawah yaitu Kawah Baru, Kawah Mas, Kawah Nangklak dan Kawah Manuk.

Anda dapat menikmati keindahannya langsung dari bibir kawah, selain itu terdapat obyek lainnya seperti Pondok Saladah, Tegal panjang dan Padang Edelweis.

Sang Hyang Taraje
Terletak di kecamatan Pamulihan 40 km dari Kota Garut, Curug Sanghyang Taraje merupakan terusan dari Curug Orok dengan ketinggian sekitar 90 meter dan merupakan curug wisata tertinggi di Garut.

Curug Orok
Terletak di perkebunan teh Papandayan Kecamatan Bungbulang 35 km dari Kota Garut, Curug (air terjun) ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter dimana terdapat sungai-sungai di bawah tanah dengan air yang sangat bening yang keluar melalui dinding air terjun dan tampak seperti anak air terjun, sehingga disebut Curug Orok (bayi).

Pencak Ular
Berkembang di Kecamatan Semarang, merupakan seni Pencak Silat dengan menggunakan ular berbisa dalam setiap atraksinya. Para pesilat memiliki kemampuan dalam menjinakan ular-ular tersebut dan bahkan memiliki kekebalan terhadap gigitan ular.

Raja Dagor
Raja Dogar yang berarti raja domba Garut adalah kesenian tradisional dari Kecamatan Cibatu. Dimana dua ekor domba Garut yang diperankan oleh 4 orang melakukan atraksi dengan diiringi oleh kendang penca.

Surak Ibra
Surak Ibra memiliki nama lain “Boboyongan”, diciptakan oleh Raden Djajadiwangsa putra Raden Wangsa Muhamad atau Pangeran Papak pada tahun 1910 di Kampung Sindang Sari Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja.

Surak Ibra diciptakan sebagai bentuk perjuangan melawan penjajahan yang dilakukan melalui cara pergelaran kesenian yang dimaksud untuk menyindir kesewenangan terhadap pribumi.

Lais
Lais diambil dari nama seseorang yang sangat terampil memnajat pohon kelapa yang bernama Laisan, yang sehari-harinya dipanggil Pak Lais yang berasal dari kampung Nangka Pait Kecamatan Sukawening. Lais merupakan seni akrobatik tradisional.

Batik Garutan
Merupakan salah satu dari tiga batik tradisional di Jawa Barat dan tumbuh berkembang dimasyarakat, cirri khas dari Batik Garutan adalah warna dasar kain yang berwarna krem muda, warna-warna cerah dan warna ungu pada sebagian motifnya, selain desain dan ritmenya.

Aktifitas Rafting
Terdapat dua sungai yang ideal untuk aktifitas Arung Jeram, yaitu sungai Cimanuk dengan lama pengarungan sekitar 2 jam dengan finish point di Garut Kota merupakan Arung jeram untuk pemula dengan grade 3. Sementara sungai Cikandang dengan lama pengarungan sekitar 4 jam dengan finish point di Pantai Cijayana merupakan Arung Jeram Petualangan dengan grade 4-5. Sebuah petualangan olah raga air yang akan memenuhi dahaga anda.